ABSTRAK
Ketersediaan sumber daya air semakin terbatas, bahkan di beberapa tempat dikatagorikan berada dalam kondisi kritis. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti pencemaran, penggundulan hutan, kegiatan pertanian yang mengabaikan kelestarian lingkungan, dan perubahan fungsi daerah tangkapan air.
Gunung Mandalawangi – Mandalagiri merupakan bagian dari Cekungan Bandung, masuk dalam kompleks batuan gunungapi Nagreg sampai Gunung Mandalawangi yang berpengaruh aktivitas vulkanik selain itu mempunyai peran terhadap karakteristik dan tipe mataair di wilayah tersebut.
Di kawasan ini dijumpai mataair yang tersebar lebih dari 30 titik, dari jumlah tersebut ada yang sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, namun sebagian besar belum dimanfaatkan. Hal yang menjadi penting adalah karakteristik mataair yang harus dipahami khususnya dari aspek kualitas airtanah yang keluar dari mataair.
Hasil pengamatan menunjukkan pengklasifikasian berdasarkan suhu air pada mataair, maka ada dua kelompok mataair yaitu 7 mataair masuk dalam zonasi mataair hipertermal, dan 27 mataair masuk dalam zonasi mataair hipotermal. Sedangkan dilihat dari parameter nilai konduktivitas (DHL), menunjukkan keseluruhan mataair berada
pada rentang 42,4 μS – 173,9 μS. Sehingga dapat diketahui bahwa jenis mataair pada lokasi penelitian termasuk ke dalam kelas air tanah segar.