Abstrak
Lapanqan “W” yang terletak di Cekungan Sumatra Selatan telah terbukti menghasilkan hidrokarbon gas dan condensat yang berasal dari Formasi Baturaja. Perlu dilakukan pengembangan lapangan lebih lanjut pada daerah ini di karenakan telah terbuktinya 5 sumur eksplorasi pada daerah ini dan produksinya hanya berasal dari POP (Production On Perforation). Dengan dilakukannya detail fasies pengendapan dan proses diagenesis serta rock typing diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik untuk melihat karakteristik reservoir karbonat dan potensinya sehingga pengembangan Lapangan “W” dapat lebih efisien.
Formasi Baturaja di lapangan “W” terdiri dari enam lithofasies berdasarkan klasifikasi Dunham dan Embry & Klovan, yaitu (1) Bioclastic rudstone, (2) bioclastic floatstone, (3) Coral Bindstone, (4) Coral Rudstone, (5) Foraminifera bioclastic packstone, dan (6) Foraminifera bioclastic wackestone. Terdapattiga asosiasi fasies utama pada penelitian ini yaitu platform, slope, dan basinal. Berdasarkan data routine core, terdapat enam PRT yang dapat diidentifikasi yaitu, (1) PRT 1 – Bioclastic interparticle, moldic, dan vuggy mesopore-macropore, (2) PRT 2 – Moldic dan interparticle micropore-macropore, (3) PRT 3 -Vuggy dan interparticle micropore – macropore, (4) PRT 4 – Rudstone interparticle micropore, (5) PRT 5 -Interparticle micropore,(6) PRT 6 – Bioclasticinterparticle micropore. Keenam PRT yang diidentifikasi memiliki hubungan porositas dan permeabilitas tertentu dengan koefisien korelasi yang cukup tinggi. Proses diagenesis yang mengontrol kualitas reservoir di lapangan ini yaitu mikritisasi, pelarutan, neomorfisme, dan burial. Proses pelarutan meningkatkan kualitas reservoir yang dominan terjadi pada PRT 1 dan PRT 2, sedangkan mikritisasi, neomorfisme, dan burial yang menurunkan kualitas reservoir lebih banyak ditemui pada PRT 4, PRT 5, dan PRT 6.