Abstrak
Proses geologi yang terjadi di Indonesia mengakibatkan terbentuknya tatanan bentang alam yang khas di berbagai daerah. Pembentukan tersebut dikendalikan oleh serangkaian proses dinamika kebumian unik yang terjadi dalam rentang waktu yang sangat lama. Keberadaan fenomena tersebut dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan serta pengenalan aspek kebumian sebagai potensi geowisata. Geowisata merupakan suatu bentuk pariwisata yang menggunakan ciri khas geografi suatu tempat sebagai daya tarik, yang berguna bagi kesejahteraan social dan ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi yang memiliki potensi geowisata beserta cara untuk mengubahnya. Metode yang digunakan mencakup metode survey, analisis SWOT dan scoring. Untuk pengambilan sample, teknik yang digunakan adalah teknik sampling probabilitas (probability sampling). Parameter yang digunakan adalah jenis batuan, bentuk lahan, curah hujan, kemiringan lereng, bencana alam, kondisi social budaya dan infrastruktur. Hasil penelitian menunjukan bahwa daerak Cikotok dapat dikembangkan sebagai kawasan Geowisata. Cikotok merupakan sebuah desa yang terletak di kecamatan Cibeber, Lebak, Banten, Indonesia. Desa ini pernah memiliki tambang emas peninggalan Belanda dan Jepang yang dikelola oleh PT.Antam. Tetapi, tambang ini akhirnya ditutup pada tahun 2011. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai penambang emas independent yang dikenal sehari-hari sebagai “gurandil”. Sebagai gurandil, penduduk desa dapat mengolah atau menjual emas hasil penambangan. Sebagian penduduk bekerja sebagai petani, pedagang, guru dan buruh serabutan. Ciri khas budaya Banten meliputi Pencak Silat, Debus, Rudad dan seni bela diri lainnya. Disamping itu, terdapat juga bangunan bersejarah seperti masjid agung Banten dan makam keramat panjang. Kesimpulannya, keterlibatan masyarakat dalam menata dan mengembangkan lingkungan, yang dikombinasikan dengan aspek budaya dan sejarah daerah Cikotok, menunjukan kelayakan pengembangan geo-park di kawasan tersebut.