ABSTRACT
Pada sistem produksi Pusat Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Dieng dilakukan pemisahan geothermal brines dari satu phase menjadi dua phase dengan menggunakan separator. Pemisahan ini, di satu sisi dapat menghasilkan uap air (steam) digunakan untuk memutar
turbin, sehingga menghasilkan energi listrik untuk pembangunan. Namun di sisi lain juga menghasilkan water brines (suspended solid) yang didominasi oleh silica amorf (SiO2) berbentuk koloid. Penanganan water brines kini dilakukan melalui proses pengendapan pada kolam pengendapan dan saluran terbuka (open channel) untuk memisahkan padatan tersuspensi sludge dari air yang akan diinjeksikan ke dalam perut bumi, karena memang diperlukan untuk mensuplai air ke dalam perut bumi agar sistem uap air panasbumi tetap terjaga. Namun proses pengendapan tersebut yaitu pengendapan berupa lagoon belum optimal, mengingat masih terbentuk kerak scalling berupa silica amorf di dalam pipa injeksi,
sehingga perlu penanganan dengan pemotongan bagian pipa yang terdapat scalling dengan durasi waktu yang relatif singkat (6 bulan/sekali). Kondisi tersebut menjadi salah satu kendala bagi efisiensi produksi PLTP Dieng, karena itu pendekatan masalah dilakukan melalui eksperimen di laboratorium dengan menggunakan parameter fisika dan kimia. Teknologi yang digunakan adalah teknologi rekayasa, yakni pengolahan water brines dengan menambahkan sejumlah bahan aditif (koagulan dan flokulan) dan perubahan konsentrasi pH sebagai variabel bebas (independent). Sedangkan peningkatan jumlah endapan sludge dan reduksi turbiditas air yang akan diinjeksikan ke dalam perut bumi sebagai variabel respon (dependent). Hasil eksperimen dianalisis secara statistik dengan metoda Yates menunjukkan bahwa peningkatan
konsentrasi pH berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan jumlah sludge dan reduksi turbiditas air. Perubahan konsentrasi dari pH 5 menjadi pH 8 mampu mempercepat pengendapan partikel tersuspensi sludge dari 2 ml/menit menjadi 12 ml/menit, perolehan
sludge dari 12 ml/L menjadi 82 ml/L dan reduksi turbiditas air dari 42 NTu menjadi 3 NTu. Atau dengan kata lain dapat meningkatkan durasi waktu scalling pipa injeksi dari 6 bulan/sekali menjadi sekitar 5,3 tahun/sekali.